Kenangan

Kenangan
Air Terjun Loksado

Selasa, 08 Maret 2011

Jurnal

I. PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan buku-buku, majalah, dan informasi aktual lainnya, yang dibutuhkan pada saat seseorang ingin menambah pengetahuan dari tulisan tersebut. Kehadiran perpustakaan bagi masyarakat bukan hanya menambah pengetahuan saja tetapi juga dapat membantu mencipatakan teknologi sederhana di dalam melakukan pekerjaannya.
Konsep perpustakaan yang komvensioanal seperti di atas telah berubah secara dramatik pada beberapa tahun belakangan ini. Di negara-negara yang sudah maju, informasi yang ada pada suatu perpustakaan dapat di akses di rumah, di kantor, di ruang kuliah, atau di tempat-tempat lain, dan pada waktu kapanpun kita mau. Hal ini dapat terjadi karena perpustakaan konvensioanal, yang sebelumnya hanya merupakan tempat penyimpanan buku-buku yang secara pasif menunggu pembaca, menjadi suatu pusat informasi yang secara proaktif berada dimana-mana.
Berdasarkan visi perkembangan perpustakaan di Indonesia ke depan bahwa yang menjadi acuan perkembangan perpustakaan adalah terciptanya jaringan (Networking) antar perpustakaan, baik antar unit yang ada di Indonesia, maupun akses kepada dunia global. Dan juga terciptannya konsep perpustakaan yang baru, yaitu yang asalnya perpustakaan yang fasif, terisolasi, dan tidak popular, menjadi suatu pusat informasi yang bersifat proaktif, dapat menyediakan informasi global secara lengkap, dan dibutuhkan oleh setiap orang. Ini pertanda bahwa pergeseran nilai-nilai masyarakat dalam aktivitas kehidupannya semakin mengikuti trend zaman, yang dibarengi dengan kemajuan teknologi dan ledakan informasi yang semakin mengglobal.

II. Pengertian
Penulis membagi beberapa pengertian TI, baik secara umum maupun secara khusus agar dapat terperinci seperti yang disampaikan oleh, G. Widiadnyana Merati (1997), bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menyediakan wahana transportasi informasi sehingga informasi tersebut dapat disalurkan dalam waktu yang cepat, tanpa mempermasalahkan jarak tempu dan waktu, kepada jumlah alamat yang banyak, dengan akurasi yang tinggi, serta modus yang interaktif. Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian majunya sekarang ini, tidak dapat dipisahkan dari pesatnya perkembangan teknologi dan kecepatan perubahan yang diakibatkannya, telah mempengaruhi seluruh kehidupan masyarakat.
Ray Pritherch (1995), dalam buku Harro’s Librarians’ Glossary E.d. 8, menguraikan bahwa information technology: ageneral term to cover the acquation, processing, storage and dissemination of information of all types textual, numerical, graphical andsoud,- and in all application areas e.g. bangking, bussines, science, technology- not just libirarianship and information science. The term is restricted to sistem dependent on amicroelectronics-based combination of komputing and telecominications technology.
Sedangkan Sulistyo-Basuki (1998), memberikan batasan teknologi informasi adalah aplikasi computer dan teknologi lain untuk pengadaan, penataan, simpan, temu balik, (retrieval) dan penyebaran informasi. Adul Ma’in juga memberikan pengertian tentang teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilakn, mengolah, serta menyebarkan informasi.
Lebih lanjut yang dikemukakan oleh Abd. Rahman Saleh, bahwa penerapan teknologi komputer di bidang perpustakaan dan informasi menjadi semakin penting, karena teknologi ini menjanjikan peningkatan mutu layanan perpustakaan terutama kecepatan dan efesiensi kerja.

III. Sistem Komputer Otomasi Perpustakaa
a. Hardware
Hardware dalam bahasa Indonesia adalah perangkat keras yaitu suatu sarana komputer yang terdiri dari input device, processingdevice, output device, dan mass strorage sehingga perintah atau instruksi yang diberikan kepadanya dapat terlaksana dengan baik sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
b. Sofware adalah merupakan perangkat lunak yang dijadikan oleh perangkat
keras dalam melaksanakan instruksi-instrusi untuk memerintah mesin melakukan tugas tertentu. Lebih terperinci apa yang dinyatakan oleh Saydan (1992), bahwa perangkat yang diperlukan dalam sistem pengolahan data berupa instuksi, program, prosedur, metode kerja, dan lain-lain sebagainya.
c. Brainware
Disamping ada perangkat keras dan lunak dalam sistem komputer otomasi ada juga perangkat yang sangat berperanan di dalam mencapai suatu tujuan sistem jaringan otomasi, yakni perangkat pemikir (Otak) yang lazim disebut sumber daya manusia. Karena perangkat sumber daya manusialah yang akan merencanakan, melaksanakan, mengndalikan, dan mengevaluasi serta menindak lanjuti suatu program otomasi perpustakaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian, bahwa komputer itu mesin hitung-tik yang cepat, mahal, tetapi dungu, komputer dikatakan sebagai alat yang dungu karena tidak mengambil keputusan, tidak dapat berpikir seperti manusia. Adanya paradigma komputer ini, sehingga peranan manusia dalam proses komputerisasi menjadi semakin penting dalam menggerakkan seluruh fasilitas teknologi informasi.
d. Pedoman Standar
Jika kita ingin bekerja maksimal dan terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu, maka perlu ada arah pandang tersendiri. Di dalam melaksanakan kegiatan otomasi perpustakaan harus memiliki pedoman standar kerja pengolahan yang jelas agar pelaksanaan pekerjaan terorganisir, terarah, dan ada keseragaman kerja yang terpadu. Pedoman standar ini dibagi dua macam, yaitu untuk pedoman standar pengolahan deskripsi bahan pustaka secara manual, maka menggunakan Pedoman Katalogasi AACR2, ISBD(S) dan peraturan katalogasi yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Sedangkan pedoman standar untuk pengolahan deskripsi bahan pustaka yang akan di otomatisasikan adalah menggunakan Pedoman IndoMARC.
e. Data dan Informasi
Data adalah suatu fakta atau keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian. Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang (Gordon B. Davis, 1995). Namun yang dimaksud data dan informasi dalam system otomasi perpustakaan adalah segala bentuk yang dapat memberikan keterangan atau informasi kepada pengguna perpustakaan, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi dengan menggunakan sarana yang ada di perpustakaan,. Saran yang memiliki informasi dan paling banyak diperlukan di perpustakaan adalah koleksi bahan pustaka dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan informasi-informasi terseleksi lainnya, baik dalam bentuk manual (hardcopy) maupun elektronik (Rekaman).
f. Telekomunikasi
Fungsi telekomunikasi adalah untuk menghubungkan titik-titik lokasi sehingga terjadi hubungan dan kemudahan menyalurkan informasi antar titik-titik tersebut.
Dalam sistem otomasi perpustakaan yang berbentuk jaringan atau menggunakan perangkat komputer secara multi user tentu harus di lengkapi dengan sarana telekomunikasi yang memadai, agar proses akses dan penyaluran data dari terminal ke terminal lainnya atau dari komputer client ke komputer server.
Perangkat ini adalah sarana penghubung akses data baik antar ruangan maupun ke tempat yang lebih jauh lagi. Sarana untuk komunikasi setiap sistem telekomunikasi memiliki beberapa komponen yaitu :
1. Telepon
2. Radio
3. Pemancar (VSAT), Waplan
Sarana transmisi telekomunikasi ini yang akan menghubungkan data analog ke data digital melalui komputer ke komputer lain, atau antara satu wilayah ke wilayah lebih luas dengan istilah jaringan global informasi.

IV. Manfaat Teknologi Informasi di Perpustakaan
Manfaat penerapan teknologi informasi bagi pemakai perpustakaan menurut Henderson (1992) adalah :
1. Menyediakan akses yang cepat dan mudah pada informasi ;
2. Menyediakan akses jarak jauh bagi pemakai ;
3. Menyediakan akses 24 jam (bila TI dioperasikan atau jasa layanannya sudah dalam bentuk web browsher) bagi pemakai :
4. Menyediakan akses informasi yang tidak terbatas dari berbagai jenis sumber ;
5. Menyediakan informasi yang lebih mutakhir ;
6. Menyediakan informasi yang dapat digunakan secara luwe bagi pemakai sesuai dengan kebutuhannya ;
7. meningkatkan keluwesan , dan
8. Memudahkan informasi ulang dan kombinasi data dari berbagai sumber.
Lebih jauh Cohrane (1992), menyebutkan beberapa keuntungan teknologi informasi bagi perpustakaan sebagai berikut :
1. Memudahkan itegrasi berbagai kegiatan perpustakaan ;
2. Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan perpustakaan ;
3. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan ;
4. Menghilangkan pekerjaan yang bersifat mengulang (Repetitif) dan karenanya tidak menarik dan membosangkan
5. Membantu perpustakaan memperluas jasa perpustakaan.
6. Menimbulkan berbagai peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan
7. Dapat menghemat uang dan malahan menjadi menghasilakn uang, dan
8. Meningkatkan efesiensi.
Namun disis lain teknologi informasi memiliki kerugian/kelemahan atau kendala dalam penerapannya di Indonesia, misalnya menyangkut biaya, ketersediaan prasarana, seperti jaringan telekomunikasi, sikap pimpinan yang kurang menyadari keberadaan komputer bagi perputakaan serta adanya sikap gagap teknologi di kalangan pustakawan [GATEK].

V. Kegiatan Perpustakaan yang di Otomasikan
Program teknologi informasi di bidang perpustakaan, telah berkembang melalui beberapa tahapan yang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi ternyata sangat berpengaruh terhadap konsep otomasi perpustakaan. Kalau pada awal kegiatan perpustakaan secara terpisah, perkembangan selanjutnya dicoba suatu konsepsi pengembangan sistem secara terpadu. Bambang Setiarso (1997), berpendapat bahwa ada tiga fungsi utama dengan adanya sistem terpadu pada perpustakaan yaitu, pengadaan bahan pustaka /informasi, pengolahan informasi yang didapat , dan layanan informasi berupa sajian yang layak dipakai. Selanjutnya ketiga fungsi tersebut diatas perlu ditunjang atau didukung oleh administrasi, secara teknis dan penelitian/ pangembangan yang mantap.
Dari batasan tersebut di atas penulis, menguraikan kegiatan-kegiatan yang sangat perlu diotomatisasikan dalam pengelolaan perpustakaan:
a. Akuisisi
Bagian pengadaan di perpustakaan sering disebut akuisisi termasuk bagian seleksi bahan pustaka. Namun dalam otomasi perpustakaan. Kegiatannya hanya memberikan informasi pertimbangan pengadaan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan, baik dari hasil kegiatan verifikasi deskripsi bahan pustaka yang sudah ada maupun yang belum ada atau akan dipesan. Menurut Muh. Najib (1993), dalam Boss dan Maecum, menyatakan bahwa sistem pengadaan bahan pustaka dengan menggunakan komputer yang ideal meliputi sebagai berikut :
1. Mampu mengetahui bahan-bahan yang sudah ada di perpustakaan sehingga mudah memesan ;
2. Memungkinkan pustakawan dalam memesan tambahan bahan pustaka bila masih di perlukan ;
3. Mampu mengetahui keadaan penjual dan penyalur buku ;
4. Mudah menentukan apakah materi tertentu yang dipesan sudah tidak terbit lagi atau belum terbit.
5. Memudahkan Pustakawan memesan langsung ke penjual buku lewat
komputer dan mengatur perincian biayanya ;
6. Memungkinkan bahan yang dipesan bila tersedia di kirim oleh penjual buku dalam jangka waktu 24 jam ;
7. Memungkinkan untuk mengetahui judul-judul penting yang tersedia di database sehingga bisa digunakan untuk menyeleksi buku, dll.
b. Pengolahan
Kegiatan pegolahan yang dimaksud adalah kegiatan rutin/pokok pegolahan
Bahan pustaka yakni, penetapan nomor klasifikasi dan pembuatan deskripsi data bibiografis bahan pustaka yang lazim disebut katalogisasi.
Fungsi kegiatan klasifikasi bahan pustaka dalam sistem otomasi perpustakaan adalah untuk menyeragamkan nomor-nomor klas buku yang sudah ada di dalam pangkalan data (T082). Sedangkan kegiatan katalogisasi bahan pustaka yang baru diolah dalam pangkalan data, harus terlebih dahulu dibuatkan deskripsinya baik melalui worksheet manual maupun langsung pada lembar kerja sistem yang ada di pangkalan data komputer server. (T020-T999)
c. Sirkulasi
Untuk kegiatan sirkulasi merupakan keluar dan masuknya bahan pustaka atau
dengan kata lain peminjaman, pengembalian , denda, tagihan, dan pendaftaran anggota perpustakaan secara terintegrasi secara cepat. Di samping kecepatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku, komputer dapat membantu pustakawan pada bagian sirkulasi dalam hal-hal sbb :
1) Menentukan judul buku yang tersedia dan dimana lokasi buku tersebut di simpang ;
2) Menentukan apakah seseorang pengguna dapat meminjam atau tidak ;
3) Menyiapkan surat peringatan pada peminjam buku-buku yang sudah melampaui batas-batas pengembaliannya ;
4) Memungkinkan seseorang pengguna dapat memesan bahan pustaka tertentu yang sedang tidak berada di perpustakaan ;
5) Dapat menghitung denda apabila seseorang terlambat mengembalikan buku ;
d. Statistik
Kata statistik mempunyai dua macam pengertian, yakni dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam pengertin luas adalah cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisa, data penyelidikan yang berwujud angka-angka. Dalam pengertian sempit adalah cara menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka-angka tertentu suatu kejadian atau gejala tertentu. Lebih jauh statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan yang layak. Statistik perpustakaan dalam otomasi adalah pengetahuan tentang cara mengelola data yang berupa angka-angka, table, grafik, mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan keadaan terutama kondisi aktivitas pengolahan bahan pustaka dan pelayanan sirkulasi.
e. Penulusuran Informasi
Penulusuran informasi dengan istilah asing, information retrieval, search information, seeling information. Paulina Atherton (1986), mengemukakan bahwa penemuan kembali informasi adalah suatu operasi dimana butir-butir dipilih dari suatu koleksi, tidak hanya katalog perpustakaan, tetapi juga indeks atau bibliografi. Proses penumuan kembali berulang-ulang pada setiap penelusuran informasi. Sementara H.S. Lasa (1997) dalam kamus istilah perpustakaan, memberikan batasan penemuan kembali informasi sebagai proses pencarian kembali informasi yang disimpang suatu perpustakaan.
Penelusuran informasi di dalam sistem jaringan otomasi yang dimaksud adalah pencarian an penemuan informasi melalui catalog yang terpasang pada computer serves atau melalui webbrowsher internet.
f. Jaringan Kerjasama Informasi
Kerjasama ini bisa diartikan dengan kerjasama antara dua atau lebih organisasi (dalam hal ini perpustakaan) untuk mengadakan layanan perpustakaan bersama untuk keperluan bersama dengan menggunakan falitas komputer yang ditunjang oleh tersedianya data base bibliografi bahan pustaka yang dipakai bersama. Jaringan kerjasam informasi yang dimaksud adalah layanan silang informasi khususnya deskripsi data bibliografi bahan pustaka yang dimiliki masing-masing perpustakaan baik yang sudah diolah dalam bentuk CD ROM (Off Line), maupun dalam bentuk Katalog Online di Internet dengan memiliki metadata format data base yang sama.

VI. Pemilihan dan Pemeliharaan Sistem Otomasi Perpustakaan
Di dalam penerapan sistem otomasi perpustakaan yang baik, maka perlu pertimbangan dan pemikiran yang matang di dalam merencanakan baik penyediaan perangkat maupun penentuan sistem manajeman yang akan dipakai. Khusus untuk pengadaan perangkat keras dan lunak serta sistem pengelolaannya harus memperhatikan beberapa faktor dan indikator yang akan menjadi subtansi pelaksanaan pekerjaan. Statemen ini bertujuan agar di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan dengan berdasarkan prinsip efesiensi, efektifitas, dan peningkatan produktifitas kerja.
M.B. Line, dalam laporannya kepada British Menyatakan bahwa penerapan otomasi perpustakaan mempunyai dua tujuan utama yaitu :
1) Untuk pelayanan yang lebih baik dengan biaya yang lebih murah
2) Untuk mendapatkan keuntungan (kelebihan) yang lebih besar.
Syarat-syarat sistem komputer yang memudahkan pemakai di perpustakaan adalah :
1. Efektif biaya, artinya pengguaan sistem berbantuan komputer tidak berbeda biaya dengan metode manual ;
2. Nyaman, artinya mudah diperoleh ;
3. Penggunaannya mudah, artinya instruksi yang diberikan jelas, prosedur yang digunakan langsung tidak berbelit-belit ;
4. Penggunaan syistem berbantuan komputer dianggap lebih mentereng, dan secara ekonomis menarik serta lebih bergensi ;
5. Menghibur, artinya komputer merupakan mainan baru bagi pemakai ;
6. Cara mengguanakannya tidak berbeda dengan cara pemakai memperoleh informasi melalui sistem manual artinya tidak jauh menyimpang dari prosedur yang digunakan pemakai (Sulistyo-Basuki, 1991).
a. Harga Murah
Indikator ini merupakan suatu perkiraan biaya yang dapat dijangkau oleh Platfon anggaran perpustakaan yang akan dipakai untuk membelinya. Namun tidak mengabaikan kwalitas perangkat yang akan diadakan dengan standar built up.
b. User Friendly
Pengadaan perangkat lunak selayaknya mempertimbangkan dengan keramahan di dalam pemakaiannya. Keramahan yang dimaksud adalah kemudahan di dalam mengoperasikan serta tidak membuat operator merasa canggung/asing menggunakannya.
c. Instans dan terientegrity
Perangkat instans adalah perangkat lunak yang sudah siap pakai dikalagan umum dan sudah memenuhi persyaratan standarnisasi nasioanal atupun internasioanal. Perangkat lunak ini pula harus dirancang sedemikian rupa menurut kebutuhan aktivitas perpustakaan, agar nantinya di dalam pengopersiannya secara terpadu sampai menghasilkan sesuatu yang maksimal.
d. fleksibel
Keflesibelan suatu perangkat yang akan diimplementasikan di perpustakaan, memang suatu tuntutan dan kebutuhan pustakawan sebagai tenaga operator dan pengguna perpustakaan sebagai pemakai jasa layanan otomasi yang setiap saat menggunakannya. Disamping itu, perangkat keras yang dipakai akan mudah up grade di masa akan datang apabila sudah tiba waktunya untuk dikembangkan secara spesifikasi dan tingkat kemampuan kerjanya dibutuhkan.
e. Kompatibilitas dengan perangkat lunak lainnya (Compatibility)
Penyesuaian antara program yang ada dengan program lain yang akan dipergunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tampa ada pengaruh yang sifatnya akan menghambat proses kerja yang sedang berlangsung.

VII. Penutup
Demikian beberapa uraian makalah ini, kiranya dapat menjadi bahan informasi di dalam rencana penerapan sistem otomasi perpustakaan, agar perpustakaan yang dikelola dapat lebih menghasilakan produk informasi yang lebih cepat, dan tepat serta memiliki akurasi yang tinggi.
Dengan menggunakan komputer beserta peralatan telekomunikasi lainnya, diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi secara cepat, terpadu, baik melalui jaringan offline maupun jaringan online yang lebih luas (Internet).

DAFTAR PUSTAKA
ATHERTON, Pauline. Sistem dan Pelayanan Informasi. Penerjamah, Bambang Hartono. Jakabar : Aneka Kencana Abadi, 1986.
BOSS, R.W. dan MARCUM, Online Acquisition System for Libraries. Library Tecnology reports, 17, No.2, Marc-April 1981.
HARININGSIH, S.P. Teknologi Informasi.Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.
HENDARSON, F. “ Ralation With User “ Dalam Information Tecnology in special Libraries: Routledge, 1992.
http://www.geocities.com/HotSprings/
INDONESIA. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kedua.Jakarta: Balai Pustaka, 1996.
LAMANG. Efektifitas Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Dalam Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fak. Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung, 1999.
MERATI, G. Widadnyana. Perpustakaan dalam Era Teknomogi Informasi. Makalah Seminar Internet di Bandung, 1997.
PRYTHERICH, Ray. Harrod’s Librarians Glossary. Eight. England: Gower, 1995.
PUTRANTA, Hastha Dewa. Pengantar Sistem dan Teknologi Informasi. Yogtakarta : Ames 2004.
RAHARJO, Budi. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo, 200.
SADJA, Rhiza S. Perpustakaan Digital di Era Informasi Golobal. Makalah seminar sehari Digital Library di Era Global. 17 Januari 2005, dilaksanakan HNJ Ilmu Perpustakaan Unhas bekerjasama PD IPI Sulsel.
SULISTYO-BASUKI. Periodesasi Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995.
_____________, Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarata : Gramedia Pustaka, 1992.
SUTEJO, Budi. Kamus ++ Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi, 2003

Senin, 07 Maret 2011

Internet Untuk Pendidikan

Apa Itu Internet?
Internet (Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.
Sejarah Internet
Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.
Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.
Sementara itu, kita di Indonesia baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia telah terlebih dahulu tersambung dengan jaringan internet melalui gateway yang menghubungkan universitas dengan network di luar negeri.
Tersambung ke Internet
Untuk tersambung ke jaringan internet, pengguna harus menggunakan layanan khsus yang disebut ISP (Internet Service Provider). Media yang umum digunakan adalah melalui saluran telepon (dikenal sebagai PPP, Point to Point Protocol). Pengguna memanfaatkan komputer yang dilengkapi dengan modem (modultor and demodulator) untuk melakukan dialup ke server milik ISP. Begitu tersambung ke server ISP, komputer si pengguna sudah siap digunakan untuk mengakses jaringan internet. Pelanggan akan dibebani biaya pulsa telepon plus layanan ISP yang jumlahnya bervariasi tergantung lamanya koneksi.
Saluran telepon via modem bukan satu-satunya cara untuk tersambung ke layanan internet. Sambungan juga dapat dilakukan melalui saluran dedicated line seperti ISDN (Integrated System Digital Network) dan ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), maupun via satelit melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sayangnya, alternatif-alterantif ini terhitung cukup mahal untuk ukuran pelanggan perorangan.
Dewasa ini, saluran-saluran alternatif untuk akses internet yang lebih terjangkau masih terus dikembangkan. Diantara alternatif yang tersedia adalah melalui gelombang radio (radio modem), maupun lewat saluran TV kabel yang saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang dikaji adalah dengan menumpangkan aliran data pada saluran kabel listrik PLN. Di Indonesia, teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di negara-negara maju konon sudah mulai dimasyarakatkan.
Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa kabel) dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.

Komputer, Internet dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat

Era modern membawa kita hidup dengan segala kemudahan. Komputerisasi dan Digitalisasi saat ini menjadi poin penting dan bertanggung jawab atas segala kemudahan yang kita rasakan. Ketika berada di kantor kita tidak perlu lagi membuat data secara manual, karena di depan kita sudah tersaji Personal Computer (PC), dimana mayoritas data pekerjaan kita ada disana. Kita juga seringkali gusar ketika komputer kita tidak bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan, kemungkinan terkena virus atau juga kerusakan pada software maupun hardwarenya. Hal tersebut sangat menghambat pekerjaan. Lalu apa arti komputer sebenarnya? Mengapa saat ini kita merasa sangat tergantung dengan benda ini?

Berdasarkan sejarahnya Chris Roberts[1] mengatakan bahwa komputer digunakan untuk menyelesaikan perhitungan matematika. Oleh karena itu pada awal kemunculannya kalkulator disebut sebagai komputer. Menurut Hamacher, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi[2]. Komputer pun berkembang dari hanya berupa alat permbuat kode rahasia bernama ENIGMA, yang hanya bisa mengerjakan satu tugas saja. Lalu pada tahun 1975 muncul MITS Altair 8800 yang merupakan komputer mikro pertama yang dijual umum. Komputer ini sudah terpasang bahasa pemrograman BASIC. Tahun 1976 lahirlah Cray I yang disebut sebagai supercomputer, karena merupakan komputer yang paling canggih.

Istilah Personal Computer (PC) muncul pada tahun 1977 sejak Apple memproduksi Apple II Commodore PET. Lalu pada tahun 1982 Compac memperkenalkan komputer portabel, mobile computer pertama merupakan cikal bakal notebook yang sekarang menjadi populer. Tahun 1984 Apple memproduksi komputer Macintosh, dengan menggunakan tampilan grafik (Grpahical User Interface (GUI)). Lalu era teknologi membawa komputer berkembang sangat pesat hingga kini. Personal Computer menjadi sangat canggih, memanjakan penggunanya dengan pertambahan fitur-fitur software dan hardware yang terus mengalami inovasi ke arah kemajuan dan semakin memudahkan.

Selain notebook, kini ada netbook, perangkat komputer nirkabel yang lebih kecil dari notebook, sehingga memudahkan penggunanya untuk bekerja secara lebih mobile dan juga bisa mengakses internet. Ada lagi komputer dalam genggaman seperti PDA (Personal Digital Assistant), yang merupakan alat elektronik nirkabel menyerupai handphone yang banyak digunakan sebagai alat pengorganisir kegiatan pribadi. Lalu muncul Blackberry pada tahun 1997 yang diperkenalkan oleh perusahaan kanada Research In Motion (RIM). Sedangkan di Indonesia sendiri Blackberry baru diperkenalkan pada tahun 2004 melalui operator Indosat dan Starhub. Karena fitur-fiturnya yang lengkap, mulai tahun 2008 hingga kini Blackberry menjadi sangat populer dikalangan remaja dan eksekutif muda bahkan mencakup ke segala usia.

Internet dan Pengaruhnya

Tiga situs yang paling diakses anak-anak dan remaja berusia 18 tahun ke bawah di Internet adalah Youtube, Google, dan Facebook. Parahnya kata kunci yang sering sekali dicari adalah “porn” dan “seks”. Itulah temuan yang didapat oleh perusahaan penyedia solusi keamanan Norton sepanjang tahun 2009[3].

Kasus hilangnya Marietta Nova Triani atau Nova, Gadis berusia 14 tahun asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu ditemukan di Tangerang, Banten, beberapa waktu dibawa kabur seorang lelaki yang dikenalnya melalui Facebook. Kasus Nova bukan satu-satunya kasus penculikan anak melalui status jejaring sosial terpopuler di Indonesia itu. Nasib yang sama juga menimpa Stefani Abelina Tiur Napitupulu (14) asal Surabaya serta Sylvia Russarina (23) yang berdomisili di Semarang. Yang mengerikan ialah hilangnya anak-anak gadis itu diiringi dugaan telah terjadi pelecehan seksual atau tindak pencabulan[4]

Penipuan yang terjadi lewat internet sangat gencar diperbicarakan oleh banyak pihak, terutama menyoroti banyaknya korban yang tertipu oleh para penipu di internet. Biasanya para penipu tersebut disebut dengan hacker yang mana tujuannya untuk menipu, merusak, dan mencuri dokumen-dokumen penting personal maupun perusahaan lewat internet[5]. Biasanya pelaku mengirimkan melalui email dengan alasan telah memenangkan hadiah terhadap suatu produk barang tertentu. Namun yang terjadi adalah pelaku mencuri data dan melakukan tindakan kriminal lain.

Kecanduan merupakan dampak yang juga membahayakan dari internet. Seorang gamer online misalnya, tidak akan terasa berada di depan komputer memainkan game yang ia sukai sampai satu hari penuh tanpa berhenti sekalipun. Ia merasa ada yang kurang bila sejam saja tidak dihabiskan waktunya untuk memainkan game kesayangannya. Ada imajinasi yang membuatnya terus memikirkan dunia yang ia tafsirkan sendiri tersebut. Permainan Gun Bound atau Ragnarok Online misalnya, yang popular di Indonesia pada tahun 2003an. Membuat penggemarnya terus mencari cara untuk membentuk dan mengupgrade avatar yang dipunyainya. Hingga beberapa teman pada waktu itu membeli kelengkapan avatar pada permainan gunbound dengan uang diatas satu juta rupiah, bahkan ada yang menukarkan motornya hanya untuk sebuah kenaikan level dalam permainan[6].

Empat kasus tersebut membuat kita berpikir apakah sedemikian burukkah dampak internet terhadap penggunanya. Mengapa harus ada internet? Perubahan apa saja yang sudah diperbuat oleh internet hingga masyarakat kini seakan berhati-hati terhadapnya?

Internet menurut Dominick (2009 : 277) adalah sebuah jaringan dari jaringan-jaringan komputer. Berarti bahwa adanya sebuah sistem yang menggabungkan satu komputer dengan satu komputer server yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan pertemuan di seluruh dunia melalui jaringan ini. Sebelum internet muncul ada sebuah sistem yang dikenal dengan nama Arpanet, merupakan sebuah jaringan yang dibuat untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dan menggunakan internet protocol packet. Sistem ini digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk mengontrol serangan nuklir pada tahun 1970.

Ada tiga masa perkembangan internet, pertama lahirnya World Wide Web (WWW) pada tahun 1990. Program ini memungkinkan adanya sebuah halaman yang terdiri dari hypertext, yaitu sebuah gabungan dari teks, grafik dan komponen navigational tools dalam sebuah dokumen elektronik yang termuat di halaman web. Perkembangan kedua adalah diciptakannya browser yang dinamakan Mosaic pada tahun 1993, sesuatu yang memudahkan kita untuk berselancar di web. Setelah itu pada tahun 1994 pengembang dari mosaic kemudian membentuk perusahaan komersial yang bernama Netscape. Lalu Microsoft ikut bersaing dengan memproduksi Internet Explorer. Setelah itu muncul juga Mozilla Corporation yang mengeluarkan Mozilla Firefox yang kini sudah sampai versi Mozilla Firefox 3.1.9.3. Perkembangan yang ketiga adalah search engine, sebuah utilitas yang bisa membaca dan mencari data dan informasi yang dibutuhkan berdasarkan kriteria dari pengguna internet. Search engine yang kita kenal saat ini adalah google dan yahoo!.

Menurut Dominick ada lima hal yang biasanya dilakukan orang dengan menggunakan internet, yaitu, berkirim email, mencari berita terbaru, membeli sesuatu, membayar tagihan, dan mengirim pesan. Lalu 40 persen orang online biasanya sambil menonton televisi, dan 23 persen mendengarkan radio. Lalu perkembangan Web 2.0 memungkinkan seseorang untuk blogging, bertukar video, sosial networking, bermain permainan online, dan banyak kegiatan lain yang mungkin akan berkembang. Seperti saat ini di Indonesia sedang maraknya berkomunikasi melalui Facebook, mengupdate status melalui twitter dan juga chatting melalui yahoo messengger.

Empat kasus yang telah dikemukakan pada awal pembahasan mengenai internet di atas merupakan dampak buruk dari sebuah penggunaan internet di Indonesia. Kemudahan dari hasil perkembangan teknologi salah satunya adalah menyebabkan situs-situs di internet begitu mudah diakses tanpa batas. Kita hanya dengan mengetik sesuatu pada search engine lalu muncul banyak tafsiran yang bisa kita pilih bahkan tanpa kontrol. Inilah celah kosong yang bisa menjadi bumerang bagi pertemuan teknologi khususnya internet dengan masyarakat. Joseph R. Dominick mengemukakan lima implikasi sosial dari internet,

Pertama, munculnya model baru berita. Media konvensional seperti televisi, majalah, koran dll menyajikan berita dengan menggunakan pola berpikir jurnalistik tradisional, dimana keputusan atas berita yang layak terbit atau tidak, ada di tangan editor maupun produser. Namun itu tidak berlaku pada berita di New Media seperti Internet, yang menyajikan berita apa adanya secara sangat subjektif tanpa adanya sentuhan dari tangan kedua. Sehingga berita dalam New Media bisa menjadi check and balance dari berita di media konvensional. Berita di internet juga merupakan hasil interpretasi dari subjek pembuat berita yang seringkali memasukkan unsur subjektifitas seperti opini dalam sebuah topik berita, yang terkadang kebenarannya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.

Kedua, tidak adanya gate keepers yang menyaring informasi. Coba bayangkan bila media-media konvensional tidak ada seseorang atau institusi yang bertanggungjawab terhadap arus informasi yang keluar. Bahwa pasti arus informasi akan menjadi liar dan tidak bertanggungjawab. Itulah yang terjadi di dalam internet. Informasi sangat banyak bahkan terlalu banyak hingga setiap informasi menjadi sangat bebas dan tidak jelas maksut dan siapa pengirimnya. Lalu kemudian ketidakadaan gatekeepers berarti tidak ada sensor. Contohnya pada situs www.kaskus.us pada forum klub debat, dimana setiap orang bebas menyuarakan opininya yang seringkali menyerang bahkan menyudutkan ras dan agama tertentu. Kalau sudah seperti ini informasi yang ada bahkan bisa saja menyesatkan karena tidak adanya kontrol.

Ketiga, terlalu penuhnnya informasi. Dominick menganalogikan internet sebagai sebuah kota besar, dimana kita dapat berkomunikasi dengan banyak orang tanpa tatap muka secara langsung dan bertukar informasi tanpa batas. Terlalu banyaknya informasi di internet kadang membuat kita harus membatasi pencarian kita di search engine dengan mode safe search, agar pencarian kita tidak melebar bahkan tidak menyerempet ke arah porno. Ini merupakan celah besar yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam mengakses pornografi di internet. Sebuah dampak dari penuhnya informasi tanpa batas yang dapat dimanfaatkan secara negatif oleh pengguna internet.

Keempat, perhatian terhadap masalah pribadi. Internet mebuat orang terbuka terhadap masalah pribadinya. Nomor telpon, tanggal lahir, umur, alamat rumah, bahkan status perkawinan seseorang dengan sangat mudah berada di internet. Dahulu ketika internet masih belum ada ataupun populer di Indonesia, kita merasa sangat enggan sharing mengenai umur dan alamat rumah ke orang baru. Namun internet membuat kita menggeser budaya itu sedikit demi sedikit hingga tidak ada lagi yang dinamakan tabu. Saat ini banyak tersebarnya foto-foto pribadi hubungan intim seseorang dengan pasangannya dapat dengan mudah didapatkan di situs-situs seperti facebook lalu dishare secara bebas melalui www.krucil.com, dimana semua orang dapat melihat itu tanpa batasan. Sehingga kasus-kasus seperti penculikan melalui facebook dan juga penipuan-penipuan lainnya merupakan dampak dari minimnya perhatian terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.

Kelima, Penghindaran dan isolasi. Internet membuat orang rela berjam-jam berselancar untuk berkirim email, online chating, bermain game, belanja online, dan juga cybersex. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan internet, dimana internet disamakan dengan kcenaduan drugs dan alkohol. Setelah kecanduan, seseorang biasanya akan merasa ada yang kurang bila tidak online dan melakukan hal yang biasa dilakukan. Saat ini bila kita perhatikan di sekeliling kita, bila melihat seseorang sendiri, mereka biasanya membuka handphone mereka atau Blackberry yang sedang booming disini untuk sekedar menyapa temannya lewat Yahoo Messenger ataupun update status via facebook atau twitter, mereka terkadang tersenyum sendiri menatap layar benda dalam genggamannya. Yang sangat berbahaya dari fenomena ini adalah bila kegiatan tersebut mengganggu waktu bekerja. Bahkan untuk menyikapi hal ini beberapa kantor menonaktifkan situs facebook dan twitter pada jaringan kantor mereka. Namun karena kecanduan, para pekerja sudah siap membawa Blackberry mereka dan bisa tetap online waktu bekerja.

Hacker yang terkenal di Dunia

Hacker di gambarkan pada media internet adalah seperti mata-mata super-teknologi tinggi, atau spy yang tujuannya untuk hack sistem komputer dan mencuri informasi.

Tapi dalam Kenyataannya bagaimanapun hacker adalah sekelompok orang yang sangat beragam, atau sebuah kelompok dapat menyebabkan kerugian miliaran dolar atau mengakibatkan kerusakan system. Pada artikel ini, akan ditampilkan kebenaran yang menunjukkan kegiatan para hacker dengan memperkenalkan sepuluh hacker yang paling terkenal, baik yang jahat maupun yang baik, untuk memberikan Anda perbandingan sebelum memberikan penilaian ddari diri sendiri.

Hacker Jahat dikenal dengan Hacker Hitam (Black Hackers)

Internet penuh dengan hacker, cracker atau yang dikenal sebagai “topi hitam,” yang bekerja untuk mengeksploitasi sistem komputer. Mereka adalah orang-orang yang sering di lihat pada berita yang ditangkap pihak polisi cybercrimes. Beberapa dari mereka melakukannya untuk bersenang-senang dan rasa ingin tahu, sementara yang lain mencari keuntungan pribadi. Dalam bagian ini kita akan melihat profil lima dari hacker jahat “yang paling terkenal dan menarik.

1. Jonathan James:
James mendapatkan ketenaran ketika remaja yang dikirim ke penjara karena hacking. Dia dijatuhi hukuman pada usia 16 tahun. Dalam sebuah wawancara PBS anonim, ia mengaku, “Saya hanya melihat-lihat, bermain-main. Apa yang menyenangkan bagi saya adalah tantangan untuk melihat apa yang bisa aku lakukan.”

Ide utama dari James adalah menargetkan profil organisasi tinggi. Dia menginstal backdoor ke server Defense Threat Reduction Agency. DTRA adalah lembaga Departemen Pertahanan yang bertugas untuk mengurangi ancaman terhadap Amerika Serikat dan sekutunya dari nuklir, biologi, kimia, senjata konvensional dan khusus. backdoor yang ia ciptakan memungkinkan dia untuk melihat email sensitif dari karyawan dan mencuri username dan password mereka.

James juga memecahkan kode dan masuk ke komputer NASA, mencuri software bernilai sekitar $ 1,7 juta. Menurut Departemen Kehakiman, “Perangkat lunak ini didukung lingkungan fisik Stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk pengaturan suhu dan kelembaban di dalam ruangan.” NASA terpaksa menutup sistem komputer, akhirnya racking dengan biaya $ 41.000. James menjelaskan bahwa ia download kode untuk melengkapi studinya pada pemrograman C, tapi berpendapat, “Kode itu sendiri ternyata buruk… Jelas tidak bernilai $ 1.700.000 seperti yang mereka nyatakan.”

Mengingat usianya, hukuman yang diterimanya adalah enam bulan tahanan rumah dengan masa percobaan, dan dia telah menjalani masa hukuman tersebut. Ia dilarang menggunakan komputer dengan system Internet. Atas kejadian ini James menegaskan bahwa dia jera dan mungkin memulai sebuah perusahaan keamanan komputer.

2. Adrian Lamo:
Lamo dengan klaim yang terkenal adalah break-ins di organisasi besar seperti The New York Times dan Microsoft. Dijuluki hacker “tunawisma,” ia menggunakan koneksi internet di Kinko’s, kedai kopi dan perpustakaan untuk melakukan aksinya nya. Dalam sebuah artikel profil, “He Hacks by Day, Squats oleh Night,” mencerminkan Lamo, “Saya memiliki sebuah laptop di Pittsburgh, berganti pakaian di DC jenis ini dari mengubah istilah multi-yurisdiksi.”

Aksi Lamo yang terutama terdiri dari uji penetrasi, di mana ia menemukan kelemahan dalam keamanan, eksploitasi informasi perusahaan mereka yang lemah dalam keamanana. hit-Nya meliputi Yahoo!, Bank of America, Citigroup dan Cingular. Ketika hacker topi putih dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan tes penetrasi, mereka kebingungan antara hal itu hukum. Atau Lamo yang melakukan.

Ketika ia masuk ke intranet The New York Times “, hal tersebut mulai serius. Dia menambahkan dirinya sendiri ke daftar ahli dan hal tersebut dilihat sebagai informasi pribadi kontributor, termasuk nomor Social Security. Lamo juga menyusup ke LexisNexis The Times ‘account ke subjek penelitian profil tinggi.

Akibat dari gangguan di The New York Times, Lamo dituntut membayar sekitar $ 65.000 pada restitusi. Dia juga dihukum enam bulan kurungan rumah dan dua tahun masa percobaan, yang berakhir 16 Januari 2007. Lamo saat ini bekerja sebagai seorang jurnalis pemenang penghargaan dan pembicara publik.

3. Kevin Mitnick:
Seorang hacker yang memproklamirkan diri sebagai “hacker poster boy,” selanjutnya Mitnick dicari dan dipublikasikan oleh pemerintah. kerusakan yang diakibatkan adalah hyped oleh media, namun pelanggaran yang sebenarnya mungkin kurang terkenal dibandingkan ketenarannya. Departemen Kehakiman menggambarkan dia sebagai “Kriminal komputer yang paling dicari dalam sejarah Amerika Serikat.” eksploitasi Nya yang rinci dalam dua film: Freedom Downtime dan Takedown.

Mitnick memiliki sedikit pengalaman hacking sebelum melakukan tindak pidana yang membuatnya terkenal. Dia mulai mengeksploitasi Los Angeles bus punch sistem kartu untuk mendapatkan rides gratis. Lalu, seperti salah satu pendiri Apple Steve Wozniak, berkecimpung dalam phreaking telepon. Meskipun ada banyak pelanggaran, Mitnick akhirnya dihukum karena melanggar ke jaringan komputer Digital Equipment Corporation dan mencuri software.

kenakalan Mitnick menjadi serius ketika ia melanjutkan selama dua setengah tahun dengan artikel CNN “coast-to-coast hacking spree.”, “hacker legendaris komputer dibebaskan dari penjara,” menjelaskan bahwa “ia menyusup ke komputer, mencuri rahasia perusahaan, mendobrak-jaringan telepon dan masuk ke sistem peringatan pertahanan nasional.” Ia kemudian menyusup ke ahli komputer dan komputer di rumah sesama hacker Tsutomu Shimomura, yang menyebabkan kegagalannya.

Hari ini, Mitnick telah mampu bergerak melewati perannya sebagai seorang hacker topi hitam dan menjadi anggota masyarakat yang produktif. Ia mendapatkan hukuman sekitar 8 bulan dalam kurungan tersendiri, dan sekarang menjadi konsultan keamanan komputer, penulis dan pembicara.

4. Kevin Poulsen:
Juga dikenal sebagai Dark Dante, Poulsen mendapat pengakuan untuk hacknya oleh Line KIIS-FM radio dan telepon LA, yang membuatnya mendapatkan merek Porsche yang baru, di antara barang-barang lainnya. Penegakan hukum menyebut dia “Hannibal Lecter kejahatan komputer.”

Pihak berwenang mulai mengejar Poulsen setelah dia menyusup ke database penyelidikan federal. Selama pengejaran ini, ia lebih menarik kemarahan FBI oleh hacking ke dalam komputer federal untuk informasi penyadapan.

khusus hacking-Nya, berkisar sekitar telepon. hack Poulsen yang paling terkenal, KIIS-FM, itu dilakukan dengan mengambil alih seluruh saluran stasion telepon. Dalam suatu prestasi yang terkait, Poulsen juga “mengaktifkan kembali nomor telepon tua pada buku Kuning yang kemudian mengelola sebuah lembaga pendamping virtual.” Kemudian, ketika fotonya muncul di acara Unsolved Misteri, saluran telepon 100-800 untuk program tersebut jatuh. Akhirnya, Poulsen ditangkap di supermarket dan menjalani hukuman lima tahun.

Sejak saat aksinya, Poulsen bekerja sebagai jurnalis. Dia sekarang editor senior, Wired News. Artikelnya rincian karyanya yang paling menonjol pada identifikasi pelaku kejahatan seks 744 dengan profil MySpace.

5. Robert Tappan Morris
Morris, putra mantan ilmuwan Badan Keamanan Nasional Robert Morris, dikenal sebagai pencipta Worm Morris, worm komputer pertama yang disebarkan di Internet. Sebagai akibat dari kejahatan ini, ia adalah orang pertama yang dituntut pada tahun 1986 dengan tuntutan Penipuan dan Penyalahgunaan Undang-Undang Komputer.

Morris menulis kode untuk worm, sementara ia adalah seorang mahasiswa di Cornell. Dia menegaskan bahwa ia bermaksud untuk menggunakannya untuk melihat seberapa besar internet itu. worm itu sendiri berlebihan, memperlambat komputer sehingga mereka tidak lagi dapat digunakan. Tidaklah mungkin untuk tahu persis berapa banyak komputer terkena dampak, namun para ahli memperkirakan dampak yang diakibatkannya sebanyak 6.000 mesin komputer. Dia dihukum tiga tahun masa percobaan, 400 jam pelayanan masyarakat dan didenda $ 10.500.

Morris saat ini bekerja sebagai pengajar tetap profesor di MIT Computer Science dan Artificial Intelligence Laboratory. dengan tugas sebagai penelitian jaringan komputer arsitektur termasuk didistribusikan seperti tabel hash dan jaringan mesh Chord nirkabel seperti Roofnet.

Hacker Baik yang dikenal sebagai Hacker Topi Putih (White Hacker)

Hacker yang menggunakan kemampuan mereka untuk kebaikan diklasifikasikan sebagai “topi putih.” Topi putih ini sering bekerja sebagai IT bersertifikat “Ethical Hacker,” dipekerjakan oleh perusahaan untuk menguji integritas sistem mereka. Lainnya, beroperasi tanpa izin perusahaan dengan lentur tapi tidak melanggar undang-undang dan dalam proses kerja mereka telah menciptakan beberapa really cool stuff. Pada bagian ini kita akan melihat profil lima hacker topi putih dan teknologi yang mereka kembangkan.

1. Stephen Wozniak (Pendiri Apple Komputer):
“Woz” yang terkenal sebagai “Steve lain” dari Apple. Wozniak, bersama dengan CEO Apple Steve Jobs, pendiri Apple Computer. Dia telah mendapat Medali Teknologi Nasional serta gelar doktor kehormatan dari Universitas Kettering dan Nova Southeastern University. Selain itu, Woz telah terdaftar pada National Inventors Hall of Fame pada bulan September 2000.

Woz memulai kariernya di hacking membuat kotak biru, perangkat yang bypass switching telepon-mekanisme untuk melakukan panggilan jarak jauh gratis. Setelah membaca artikel tentang telepon phreaking di Esquire, Wozniak memanggil temannya Jobs. Pasangan ini melakukan penelitian pada frekuensi, kemudian dibangun kotak biru dan dijual kepada teman-teman sekelas mereka di perguruan tinggi. Wozniak bahkan menggunakan kotak biru untuk memanggil Paus sementara berpura-pura menjadi Henry Kissinger.

Wozniak keluar kuliah dan muncul dengan komputer yang akhirnya membuat dirinya terkenal. Dia mempunyai ide cemerlang untuk menjual komputer sebagai papan PC lengkap. Steves menjual kalkulator ilmiah dibeli Wozniak dan Jobs VW van untuk modal dan mulai bekerja di garasi perakitan prototipe Jobs. Wozniak merancang hardware dan sebagian besar perangkat lunak. Di bagian Surat Woz.org, ia ingat tentang apa yang di lakukan oleha Ed Roberts dan Bill Gates dan Paul Allen, dengan tidak dibantu.” Wozniak dan Jobs pertama sekali menjual 100 Apple ke dealer setempat dengan harga $ 666,66 per unit.

Woz tidak lagi bekerja penuh waktu untuk Apple, fokus utama pada filantropi sebagai gantinya. Paling penting adalah fungsinya sebagai godfather peri ke Los Gatos, California School District. “Wozniak ‘mengadopsi’ Los Gatos School District, memberikan pengajaran kepada siswa dan guru serta menyumbang negara dengan peralatan-teknologi-seni.

2. Tim Berners-Lee:
Berners-Lee yang terkenal sebagai penemu World Wide Web, sistem yang kita gunakan untuk mengakses situs, dokumen dan file di Internet. Ia telah menerima berbagai pengakuan, terutama Teknologi Millenium Prize.

Dia adalah seorang mahasiswa di Oxford University, Berners-Lee tertangkap akses hacking dengan teman dan selanjutnya dilarang menggunakan komputer Universitas. laporan w3.org, “Meskipun dilarang di kampus [di Oxford], ia membangun komputer pertama dengan sebuah besi solder, gerbang TTL, prosesor M6800 dan televisi tua.” inovasi teknologi tampaknya telah berjalan dalam gen-nya, sebagai anak dari seorangtua dengan kemampuan ilmuawan matematika yang bekerja di Manchester Mark1, salah satu komputer elektronik yang paling awal.

Ketika bekerja dengan CERN, sebuah organisasi penelitian nuklir Eropa, Berners-Lee menciptakan sistem hypertext prototipe yang membantu berbagi penelitian dan memperbarui informasi dengan mudah. Dia kemudian menyadari hypertext yang dapat bergabung dengan Internet. Berners-Lee menceritakan bagaimana ia menempatkan mereka bersama-sama: “Saya hanya harus mengambil gagasan hypertext dan menghubungkannya ke TCP dan ide-ide DNS dan – terciptalah – World Wide Web!.”

Sejak penciptaan-Nya dari World Wide Web, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium di MIT. W3C menggambarkan dirinya sebagai “sebuah konsorsium internasional dimana Anggota organisasi, staf penuh-waktu dan pekerjaan umum bersama untuk mengembangkan standar Web.” Berners-Lee’s World Wide Web ide, serta standar dari W3C, didistribusikan secara bebas tanpa paten atau royalti.

3. Linus Torvalds:
Torvalds Pencipta Linux, sistem operasi yang sangat populer berbasis Unix. Dia menyebut dirinya “insinyur,” dan mengatakan bahwa aspirasi nya sederhana, “Aku hanya ingin bersenang-senang membuat sistem operasi terbaik dan sialanya aku bisa.”

Torvalds memulai kariernya di komputer dengan Commodore VIC,-20 sebuah komputer di rumah dengan 8-bit. Ia kemudian pindah ke Sinclair QL. Wikipedia melaporkan bahwa ia memodifikasi Sinclair “secara luas, terutama sistem operasi.” Secara khusus, Torvalds hacks termasuk “sebuah assembler dan editor teks … serta beberapa permainan.”

Torvalds menciptakan kernel Linux pada tahun 1991, menggunakan sistem operasi Minix sebagai inspirasi. Dia mulai dengan switcher tugas di Intel 80386 perakitan dan drivers terminal. Setelah itu, dia melayani panggilan untuk orang lain untuk berkontribusi kode, yang mereka lakukan. Saat ini, hanya sekitar 2 persen dari kernel Linux ditulis oleh Torvalds sendiri. Keberhasilan ini mengundangan publik untuk berkontribusi kode untuk Linux yang disebut-sebut sebagai salah satu contoh yang paling menonjol dan gratis sebagai perangkat lunak dengan sumber yang terbuka.

Saat ini, Torvalds menjabat sebagai pemimpin kelompok Linux, mengkoordinasikan kode dari programmer relawan yang berkontribusi ke kernel. Beliau memiliki sebuah asteroid dinamai menurut namanya dan menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Stockholm dan University of Helsinki. Dia juga muncul dalam “Time Magazine’s “60 Years of Heroes.”

4. Richard Stallman:
ketenaran Stallman berasal dari proyek GNU, yang didirikan untuk mengembangkan sebuah sistem operasi bebas. Dia dikenal sebagai bapak dari perangkat lunak bebas. Nya “Serius Bio” menegaskan, “Non-free software keeps users divided and helpless, forbidden to share it and unable to change it. A free operating system is essential for people to be able to use computers in freedom.”

Stallman, yang lebih suka disebut rms, memulai kariernya sebagai hacking di MIT. Dia bekerja sebagai staf hacker “pada proyek Emacs” dan lain-lain. Dia adalah seorang kritikus Pembatasan akses komputer di laboratorium. Ketika sistem sandi telah dipasang, Stallman memecahkannya, reset sandi ke null string, kemudian mengirim pesan pengguna menginformasikan mereka tentang penghapusan sistem password.

Perang salib Stallman untuk perangkat lunak bebas dimulai dengan printer. Di laboratorium MIT, ia dan hacker lainnya diizinkan untuk memodifikasi kode pada printer sehingga mereka mengirim pesan peringatan yang mudah digunakan. Namun, printer baru datang – satu bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk memodifikasi. Itu terletak jauh dari lab dan tidak adanya tanda disajikan merepotkan. Pada saat ini bahwa ia “yakin … dari kebutuhan etis untuk memerlukan perangkat lunak bebas.”

Dengan inspirasi ini, ia mulai bekerja pada GNU. Stallman menulis esai, “Proyek GNU,” di mana ia mengingatkan memilih untuk bekerja pada sistem operasi karena yayasan, “perangkat lunak penting untuk menggunakan komputer.” Pada saat ini, GNU / Linux versi sistem operasi yang menggunakan kernel Linux dimulai oleh Torvalds. GNU didistribusikan di bawah “copyleft,” sebuah metode yang menggunakan hukum hak cipta untuk memungkinkan pengguna untuk menggunakan, memodifikasi, menyalin dan mendistribusikan perangkat lunak.

Stallman hidup terus berputar di sekitar promosi dari perangkat lunak bebas. Dia bekerja melawan gerakan seperti Digital Rights Management (atau saat ia lebih suka, Digital Pembatasan Manajemen) melalui organisasi seperti Free Software Foundation dan Liga Pemrograman Kebebasan. Dia telah menerima pengakuan yang luas untuk karyanya, termasuk penghargaan, beasiswa dan empat gelar doktor kehormatan.

5. Tsutomu Shimomura:
Shimomura mencapai ketenaran dengan cara yang kurang baik: ia dihacked oleh Kevin Mitnick. Setelah diserangan ke akses pribadinya, ia berhasil mengatasinya dan dia membantu FBI menangkapnya.

Shimomura yang bekerja untuk menangkap Mitnick diakui sebagai tindakan yang terpuji, tetapi tanpa sisi gelap nya sendiri. Pengarang Bruce Sterling recalls: “Dia mengeluarkan AT & ponsel T, menarik keluar dari shrinkwrap itu, dengan hacks itu, dan mulai memantau panggilan telepon naik dan turun Capitol Hill sementara agen FBI berdiri bersamanya dan mendengarkannya. “

Shimomura berhasil mengatasi hacked Mitnick dan menangkapnya. Tak lama setelah mencari tahu tentang gangguan itu, ia mengumpulkan tim dan mulai bekerja mencari Mitnick. Menggunakan ponsel Mitnick, mereka menemukannya di dekat Raleigh-Durham International Airport. Artikel, “SDSC Komputer Ahli Komputer Bantuan FBI untuk menangkap Teroris” menceritakan bagaimana Shimomura mendapatkan lokasi Mitnick. Bersenjatakan dengan teknisi dari perusahaan telepon, Shimomura “menggunakan frekuensi antena pencari arah selular terhubung ke laptop untuk mempersempit pencarian ke sebuah kompleks apartemen.” Mitnick ditangkap segera setelahnya. Setelah pengejaran, Shimomura menulis sebuah buku tentang insiden dengan wartawan John Markoff, yang kemudian berubah menjadi film.

Jurnal Komputer Dan Masyarakat

PEMANFAATAN KOMPUTER DI MASYARAKAT

1.1 PENDAHULUAN

Tanpa kita sadari, komputer telah berperan di masyarakat. Hal ini berlaku di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang di Indonesia. Komputer sebenarnya tidak berbeda dengan produk tekhnologi lainnya seperti kereta api, pesawat terbang, mobil televisi dan lain sebagainya. Apa yang membedakan komputer dengan produk lainnya adalah kemampuannya untuk dapat diprogram guna melaksanakan berbagai macam tugas dengan kecepatan dan ketelitian yang tinggi.
Para ahli-ahli fisika, elektronika dan komputer telah mengembangkan microprocessor yang berkemampuan besar. Pengolah semacam itu banyak digunakan sebagai bagian pengendali dari produk tenaga lain seperti peluru kendali, kendaraan bermotor, pesawat udara, kamera, komputer pribadi dan hal ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Komputer pada saat ini banyak digunakan sebagai alat bantu untuk mengolah berbagai jenis data seperti pengolahan nilai siswa dengan komputer, pembuatan daftar nilai, perhitungan rata-rata kelas atau pun laporan-laporan untuk kepentinag evaluasi pendidikan. Komputer juga sudah banyak digunakan untuk mencetak kuitansi tagihan listrik, telepon, kartu kredit dan lain sebagainya.
Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan. Bidang pekerjaan yang juga mulai terpengaruh seperti terlihat dicontoh berikut ini : 
-Penyiapan surat-menyurat sampai dengan penyimpanan arsip dikantor.  
-Pembuatan film dalam bidang animasi dan efek-efek 3 dimensi 
-Pencarian buku berdasarkan judul buku dan nama pengarang di perpustakaan  
-Pelayanan administrasi dan mutu pelayanan medis pada rumah sakit.  
-Pemesanan tiket peswat terbang pada perusahan penerbangan domestik maupun internasional.  
-Administrasi negara seperti administrasi data kepegawaian, administrasi data kependudukan, pembuatan KTP, SIM dan lain sebagainya.  
-Penggunaan komputer dalam bidang industri.

Beberapa contoh diatas merupakan sedikit contoh pemanfaatan komputer di berbagai bidang pekerjaan. Masih banyak bidang lain yang belum disebutkan. Apresiasi terhadap dampak dari suatu produk baru tidak selalu harus dimilikinya pengetahuan yang mendalam tentang produk tersebut. Pengamatan terhadap dampak dari komputer dimasyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatkan tekhnologi disekitar masyarakat. 

1.2 Beberapa Aplikasi Penting
Komputer merupakan penemuan yang sangat penting dan mendasar. Komputer tidak hanya membantu melaksanakan pekerjaan akan tetapi mengubah cara kerja dan sekaligus menimbulkan tantangan dan permasalahan baru dalam lingkungan.

1.2.1 Mobil Pandai

Pengolah mikro telah dimanfaatkat untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan mengemudikan mobil. Misalnya pada tahun 1985, oldsmobile dari US telah menerapkan sistem kendali berbasis pengolah mikro pada produknya. Pengolah mikro mendapatkan masukan data dari beberapa sumber, seperti : 
-Meter pompa injeksi (beban mesin)  
-Alternator (putaran mesin/menit)  
-Sistem pendinginan mesin  
-Sensor tekanan absolut untuk memantau sirkulasi dan pembuanagan gas  
-Gigi transmisi
 

      Data masukan tersebut diolah oleh pengolah mikro untuk mengadakan tindakan pencegahan agar mesin tidak terlalu panas, memantau putaran mesin, beban mesin dan penggunaan gigi transmisi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

      1.2.2 Perpustakaan Elektronik

      Ruang dan waktu merupakan dua permasalahan utama yang dihadapi oleh Perpustakaan dewasa ini. Biaya yang diperlukan untuk menyimpan buku, majalah, jurnal, surat kabar dan makalah terus membengkak. Disamping hal itu, beban petugas perpustakaan untuk melayani pembaca untuk menemukan bahan bacaan yang diperlukan semakin hari semakin berat karena jumlah bacaan yang semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan lambatnya pelayanan.
      Permasalahan tersebut dicoba diatasi dengan bantuan komputer. Komputer pada sat ini sudah mampu menggantikan katalogdan berdaya tampung besar. Sistem basis data jugatelah berkembang sehingga mampu untuk mengelola data dalam jumlha yang amat besar. Kemajuan dalam tekhnik pencarian kembali informasi telah memungkinkan dilakukan pencarian kembali informasi dalam waktu yang singkat.
      Perkembangan tekhnik pencetakan dengan bantuan komputer membuaka nuansa baru dalam penyimpanan informasi. Buku atau majalah yang dicetak selalu diolah dan diperiksa ulang dengan komputer, sehingga informasi elektronis dapat diperoleh secara langsung.

      1.2.3 Pengendalian Lalu-lintas Udara

      Lalu-lintas udara merupakan lalu-lintas yang paling rawan dalam kehidupan manusia, walaupun di indonesia jumlah penerbangannya masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Walaupun demikian pengendalian lalu-lintas udara sudah dilaksanakan secara modern, dilakukan dengan peralatan canggih berbasiskan komputer. Hal ini dilakukan karena kelalaian dalam pengendalian lalu-lintas udara akan berakibat fatal.

      1.2.4 Pengolahan Data Cuaca

      Data cuaca dikumpulkan dari ratusan atau bahkan ribuan stasiun stasiun pemantau di bumidan diangkasa. Data ini disalurkan melalui saluran telekomunikasi internasional ke pusat pengolahan data cuaca. Untuk memembentuk model peraamalan cuaca lokal.

      1.2.5 Permainan Video

      Permainan ini cepat sekali mendapat pasaran dan terutama sekali di gemari oleh generasi muda. Berbagai jenis permainan yang belum pernah ada terwujud menjadi kenyataan. Tempat permainan tersebar dimana-mana di pusat-pusat perbelanjaan, rekreasi atau di dekat-dekat sekolah. Sehingga anak-anak muda mulai melupakan kewajibannya sebagai murid atau sebagai anggota masyarakat. Para pendukung permainan ini menyatakan bahwa sifat permainan adalah mendidik dan meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan. Ada sementara pendapay yang mengatakan bahwa anak muda yang menyukai permaianan video mereka akan tertarik dengan komputer dan pemrogramman akan tetapi kenyataannya komputer pribadi lebih banyak digunakan untuk permainan dari pada pemrogramman.


      Pengenalan Internet

      1.1  Pengertian Internet

      Internet adalah kumpulan komputer pribadi yang terkait satu dengan lainnya dalam bentuk jaringan. Jaringan tercipta melalui saluran telekomunikasi, seperti telepon. Komputer pribadi dapat berada di berbagai tempat yang terpisah, baik didalam wilayah nasional maupun internasional.
      Setiap komputer pribadi yang tergabung dalam jaringan dapat berkomunikasi dalam bentuk pertukaran data lateral citra dan suara. Seketika itu dan dalam dua arah. Istilah lain untuk internet adalah dunia maya, cyberspace,homepage ata www (world wide web)
      Internet adalah milik masyarakat dunia. Tidak ada orang atau lembaga yang dapat mengklaim Internet sebagai miliknya sendiri. Sebagai warga internet, anda dapat melakukan pertukaran teks dan berbagai pesan dengan berjuta manusia dalam bisnis, akademi, pemerintahan dan organisasi lain, mengakses perangkat lunak, dokumen tentang seni, politik, kebudayaan, gambar, peta, cuaca, katalog perpustakaan dan berbagai informasi dari berbagai tempat diseluruh dunia.
      Internet diibaratkan sebagai suatu kota elektronik berukuran raksasa, dimana setiap penduduk memiliki alamat yang dapat digunakan untuk berkirim surat. Jika ingin berkeliling kota cukup dengan komputernya sebagai kendaraan.
      Pengoperasian jaringan bertumpu diatas sarana telekominikasi. Jalur lambatnya menggunakan modem dan saluran telepon; sedangkan jalur cepatnya menggunakan ISDN atau frame relay.

      1.2  Perkembangan Internet

      Internet telah menciptakan dunia baru bagi kehidupan manusia. Yang kemunculannya dimulai dimulai ketika departemen pertahanan Amerika Serikat membuat proyek ARPA (Advanced Research Project Agency) dengan sebutan ARPAnet. ARPAnet semuala dirancang untuk menemukan jaringan komputer handal, dan smpai berapa besar informasi dapat dipindahkan dan semua standard yang ditentukan menjadi cikal bakal untuk pengembangan protokol baru yang dikenal dengan TCP\IP.
                  Lalu NSF (National Science Foundation) melanjutkan proyek ini dan kemudian menciptakan jaringan sendiri bernama NSFnet berdasarkan teknologi IP yang dipakai oleh ARPAnet dengan saluran telepon sebagai sarana transmisi. Karena biayanya terlalu tinggi, maka pihak NSF memutuskan membuat alternatif dimana komputer akan berhubungan dengan jaringan lokal, kemudian jaringan lokal ini meneruskan ke jaringan komputer lainnya.
                  Alternatif ini berhasil, sehingga jaringan komputernya dikembangkan lebih lanjut oleh Merit Network Inc bekerja sama dengan IBM dan MCI, namun demikian hubungan masih terbatas pada lingkungan akademi, lembaga penelitian dan instansi pemerintah di Amerika Serikat.

      1.3  Fasilitas Internet
      Internet sebagai jaringan komputer global telah terbukti dapat mempermudah pemakainya untuk berkomunikasi dan memeperoleh informasi. Berikut ini dilampirkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh internet, antara lain :
      ·        E-mail
      ·        Mailing List (kelompok diskusi)
      ·        File server/transfer
      ·        Web/Distributed Multimedia database, serata
      ·        Video dan Suara
      Surat elektronik (E-mail), Dengan menggunakan fasilitas ini anda dapat berkirim surat dan file antar komputer keseluruh dunia hanya membayar pulsa telepon lokal dan berita yang anda kirim akan sampai ketujuan dalam beberapa menit.

      Kelompok diskusi (mailinglist), Fasilitas ini dibangun dengan tekhnik yang sama dengan proses penyebaran elektronik. Dengan fasilitas ini berita di distribusikan kebanyak pengguna sekaligus, sehingga penggunanya dapat melakukan diskusi, seminar, ceramah, konferensi secara elektronik tanpa terikat oleh waktu dan ruang.

      File server/transfer. Fasilitas ini memungkinkan anda menyalin file yang anda perlukan yang ada di internet dan menyimpannya pada file komputer anda.

      Web/Distributed Multimedia Database, fasilitas yang memudahkan anda dalam melakukan navigasi informasi di internet.

      Fasilitas Video dan Suara, dengan fasilitas ini anda dapat menemukan suara dan gambar yang banyak tersedia di internet.

      1.4  Tipe Koneksi Internet

      Dalam melakukan penyambungan atau conection dengan internet terdapat beberapa cara yang disesuaikan dengan tingkat pengaksesan dari komunikasi internet. Ada tiga tipe koneksi dari internet yaitu :
      ·        Online atau dial, account melalui internet provider account ini sering disebut pula sebagai shell account. Pengguanaan ini terbatas lebih diutamakan pada biaya rendah. Online accounts disediakan dari beberapa fasilitas yaitu internet provider, online service secara komersial dan universitas, pemerintahan atau organisasi non profit.
      ·        Koneksi SLIP/PPP, Dengan koneksi ini maka transfer data lebih cepat sehingga anda dapat menjalankan program yang ada diinternet, anda tidak perlu lagi mengirim data per karakter melalui modem
      Fasilitas yang dapat disewa atau leased line. Untuk memakai line yang disewa perlu memakai TCP/IP software pada suatu LAN. Untuk membuat suatu fasilitas yang dapat disewa sangat kompleks dan diperlukan waktu. Biasanya perusahaan yang menggunakan line ini dipakai untuk dijual lagi keperusahan menengah dan kecil.

      Teknologi Informasi Dan Pendidikan Di Indonesia

      A. Dunia Pendidikan Konvensional Indonesia
      Secara umum Dunia Pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi wacana yang publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.
      Upaya-upaya peningkatan kualitas mutu serta kuantitas yang membawa nama pendidikan telah dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini kita belum melihat hasil dari usaha tersebut. Apabila kita melihat dari sudut pandang nasional atau alias yang umum-umum saja jadi marilah kita lihat apa yang dilakukan oleh pemerintah. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah biasanya bersifat konstitusional demi mendapatkan lulusan dari sekolah yang kompetitif dan siap bersaing secara global, semisalkan dengan menetapkan angka batas minimal kelulusan UAN dengan nilai sebesar 4,00 dengan tidak digabung dengan poin pada ujian praktek ditambah lagi tanpa ujian praktek. Pada hal ini bukannya kita menemukan pemerintah berusaha untuk memperbaiki mutu pendidikan melainkan nampak sepertinya pemerintah hendak menjegal generasi kita.
      Apabila kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti permasalahan pada dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantang asap. Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Namun demikian, yang jelas-jelas dapat kita temukan sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang paling mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia pendidikan.
      Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untTuk sistem ini, sebab seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun institut yang masih menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan IT. Sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi, multimedia, dan informasi; mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman.
      B. Penggunaan IT Dalam Dunia Pendidikan
      Arti IT bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan IT ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini.
      Padahal penggunaan IT ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman Sam Sana. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia.
      Berikut ini ialah sampel-sampel dari luar negeri hasil revolusi dari sistem pendidikan yang berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang proses pembelajaran mereka:
      1. SD River Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah. CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM-bisa langsung diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga gambar dan fakta bisa dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan informasi.
      2. SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang terendah di Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%
      3. Prestasi lebih spektakuler ditunjukkan oleh SMP Christopher Columbus di Union City, New Jersey. Di akhir 1980-an, nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah murid absen dan putus sekolah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan untuk mengambil alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
      Bell Atlantic- Sebuah perusahaan telepon di daerah itu membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Sebagai gantinya, para guru mengadakan kursus pelatihan akhir minggu bagi orangtua.
      Dalam tempo dua tahun, baik angka putus sekolah maupun murid absen menurun ke titik nol. Nilai ujian-standar murid meningkat hampir 3 kali lebih tinggi dari rata-rata sekolah seantero New Jersey.
      Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi. Setiap sistem sekolah harus bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan Teknologi Informasi yang menjadi kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.
      Namun usaha-usaha dari anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam hal penyampaian proses pendidikan dengan penggunaan IT. Semisalnya, baru-baru ini Telkom, Indosat, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan IT untuk pendidikan di Indonesia, dimulai dengan proyek-proyek percontohan.Telkom menyatakan akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan telekomunikasi yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung (backbone) bagi pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan serta implementasi-implementasi lainnya di Indonesia. Bahkan, saat ini Telkom mulai mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network) untuk memfasilitasi penyelenggaraan konferensi jarak jauh (teleconference) sebagai salah satu aplikasi pembelajaran jarak jauh.
      Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan. IT sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.
      IMPLIKASI IT DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA
      e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
      A. Pemanfaatan IT Bagi Institut Pendidikan
      Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
      Lingkungan Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi IT di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Semisalnya UI. Hampir setiap Fakultas yang terdapat di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan California atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya.
      Pada tingkat pendidikan SMU implikasi IT juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi IT belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. IT belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah.
      Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini adalah
      www.pendidikan.net
      Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan. Situs tersebut contohnya seperti google.com atau searchindonesia.com atau sumpahpalapa.net
      Inisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara "Komunitas Sekolah Indonesia". Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com
      B. IT Sebagai Media Pembelajaran Multimedia
      Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
      Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
      Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 - 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah
      www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
      Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
      . Akses ke perpustakaan;
      . Akses ke pakar;
      . Melaksanakan kegiatan kuliah secara online;
      . Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
      . Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
      . Meyediakan fasilitas diskusi;
      . Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
      . Menyediakan fasilitas kerjasama;
      . Dan lain - lain.
      C. Kendala-Kendala Pengimplikasian di Indonesia
      Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
      Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
      Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.
      Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin mur
      ah.